Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Akuntansi
internasional melaporkan perusahaan multinasional (multinational company-MNC) dengan
operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan
dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain
negara selain perusahaan pelaporan.
Beberapa definisi tentang akuntansi
internasional menurut beberapa ahli, diantaranya:
1.
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi diseluruh dunia.
2.
Wolk & Tearney (1992; 578) menggagas
bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan
pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
·
Absolute uniformity
·
Circumstantial uniformity
·
Purposive uniformity
Absolute
uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format
pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional
tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai. Circumstantial
uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode
akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan
Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang
mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
Pada
dasarnya setiap orang berhak memiliki penilaian tersendiri atas suatu kondisi
atau keadaan. Begitu pula dengan pendapat yang diutarakan oleh F.D.S. Choi dan
G.G. Mueller. Jika dilihat per-point pendapat tersebut dibenarkan karena
akuntansi internasional itu mencangkup skala internasional. Yang tentu
didalamnya mencangkup pula beberapa analisis diantaranya:
Adanya
analisis perbandingan internasional. Analisis ini menelaah tentang pandangan
tiap negara dalam menetapkan aturan dalam pelaporan akuntansi mereka.
masing-masing negara menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang
sesuai dengan hukum nasional.
Kemudian
adanya isu pengukuran dan pelaporan akuntansi yang bersifat khusus bagi
transaksi bisnis multinasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional.
Maksudnya adalah bahwa operasi transaksi ini melintasi batas-batas negara.
Pelaporan-pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain
negara perusahaan.
Selanjutnya
adanya akan kebutuhan akuntansi dari pasar keuangan internasional. Kebutuhan
ini terutama untuk menarik para investor dari berbagai negara agar bersedia
berinvestasi di Perusahaan negara tersebut.
Harmonisasi
akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang
dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa
efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Informasi
keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi, pengungkapan atau audit yang
berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para
pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya (setidaknya dalam beberapa
aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.
A.
Sudut
Pandang Sejarah
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan
dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya.
Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu
berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga
diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara
sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan
di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya
dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan
ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double
entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang
yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan
berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang
pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli
matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita
yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca
menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia
namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca
memperkenalkan 3 catatan penting yang harus dilakukan
a. Buku Memorandum, buku catatan mengenai seluruh
informasi transaksi bisnis
b. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya
telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal
c. Buku Besar, suatu buku yang merangkum jurnal
diatas
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan
perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan
dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap
transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para
pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis
Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan pemerintah Perancis
menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang
menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi
Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran
Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia,
sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah
pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang,
Swedia, dan Kekaisaran Rusia. Paruh
Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi
semakin terasa di Dunia Barat.
Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional
dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan
aturan profesional. Ada 8 delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
internasional:
1. Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang
kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis
kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus
atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum
kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum
merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga
aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara
efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan
beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika
akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan
penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi
biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk
menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha
yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling
utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit
akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan
mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh
pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede
adalah individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan
maskulinitas.
B.
Sudut Pandang Kontemporer
Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional.
Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus
hambatan perdagangan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan
dengan kemajuan teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal,
valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah
diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir sehingga
mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini
terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari
akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang
signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara
nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendalian
nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan
perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang
terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasibyang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar
timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
Sekarang ini terdapat
sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional. faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan
terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang
terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendlian
nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam
ekonomi produksi dan distribusi.
Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi
Multinasional
Perkembangan
dunia yang semakin komplek saat ini, kerjasama yang baik dibidang ekonomi,
politik, sosial-budaya, maupun pendidikan yang terjadi antarnegara masih sangat
diperlukan. Hal ini didorong terutama karena satu negara dengan negara lain
saling membutuhkan satu sama lain terutama kerjasama dibidang ekonomi dan
politik. Sulit untuk membayangkan dunia tanpa politik dan ekonomi karena kedua
aspek tersebut saling bersinggungan satu sama lain dan sering menjadi pokok
bahasan penting dalam studi hubungan internasional. Salah satu perkembangan
dunia ekonomi politik internasional paska Perang Dunia II adalah kemunculan
perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah
perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara
tetapi memiliki kantor cabang di baik di negara maju maupun negara berkembang.
MNC merupakan aktor baru (non-state) dalam konstelasi internasional yang
perkembangannya menarik para scholars dalam hubungan internasional untuk
menelitinya (Lairson & Skidmore, 2003: 81)
Upaya
untuk mengatasi kemunculan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dan kesulitan
pembayaran juga ikut mempengaruhi perkembangan penting ekonomi Amerika Serikat
dan dunia ekonomi lainnya yang mana memunculkan aktor-aktor transnasional baru
yaitu MNC dan munculnya pasar kapital ekonomi internasional yang baru. Fitur
utama dari MNC adalah investasi langsung ke luar negeri yang dirancang untuk
menentukan dan mengatur produksi dan / atau unit distribusi. Pergerakan
kekuatan ekonomi Amerika Serikat paska Perang Dunia II semakin pesat dimana
pada 52% investasi luar negeri berada ditangan perusahan MNC Amerika Serikat
(Magdoff, 1978: 170). Kelahiran MNC sendiri merupakan salah satu alat hegemoni
AS disektor perekonomian saat itu dan memiliki pengaruh yang besar bagi
perkembangan ekonomi dunia (Lairson & Skidmore, 2003: 83). Terdapat beberapa faktor utama lainnya
yang menyebabkan kemunculan perusahaan MNC Amerika Serikat dan bentuk baru dari
operasi kapitalis internasional menurut Harry Magdoff, diantaranya adalah :
1.
Sistem
pembayaran internasional, dimana dulunya sistem pembayaran internasional
berfokus pada pasar uang London ketika Inggris masih menjadi hegemon di abas
ke-19 namun setelah Perang Dunia II terutama ketika munculnya sistem pembayaran
internasional baru yang terangkum dalam Bretton Woods System memberikan
kesempatan lebih bagi Amerika Serikat dalam mengembangkan investasi luar negeri
mereka dalam pasar internasional (Magdoff, 1978: 171).
2.
Adanya kesejahteraan dan pembangunan
ekonomi yang didorong oleh Marshall Plan, yang telah dilakukan sebagian besar
untuk membangun kembali dan memperkuat kapitalisme Eropa sebagai sekutu politik
dan militer Amerika Serikat berhasil dalam meningkatkan jumlah
perusahaan-perusahaan multinasional baik dari Amerika Serikat maupun di Eropa
itu sendiri.
3.
Pemberian bantuan program militer dan
ekonomi juga ikut memberikan pengaruh besar bagi Amerika Serikat untuk
menanamkan modal investasi di negara yang dituju tersebut.
4.
Perang Dunia II dan paska Perang Dunia II
membangkitkan sebuah perubahan baru dalam dunia bisnis dan teknologi yang juga
memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan MNC itu sendiri (Magdoff,
1978: 172-173).
Dalam
edisi kedua buku Pretice Hall, 1992: F.D.S. Choi dan G.G. Mueller mendefinisikan
akuntansi internasional memperluas akuntansi berorientasi tujuan umum secara
nasional dalam arti yang paling luas menjadi:
1. Analisis
perbandingan internasional
2. Isu
pengukuran dan pelaporan akuntansi yang bersifat khusus bagi transaksi bisnis
multinasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional
3. Kebutuhan
akuntansi dari pasar keuangan internasional
4. Harmonisasi
perbedaan akuntansi diseluruh dunia dan pelaporan keuangan melalui politik,
organisasi, profesional dan penetapan standar
Bisnis
internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri.
Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut.Isu akuntansi
utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk
transaksi mata uang asing. Sebagai contoh, misalkan Solvay melakukan ekspor
sejumlah obal-obatan kepada sebuah importir Brasil dan mengirimkan tagihan
dalam mala uang seal Brasil. Seandainya nital real mengalami penurunan relatif
terhadap euro sebelum dilakukannya pembayaran, Solvay akan mengalami kerugian
dalam mata uang asing karena real akan menghasilkan euro yang tehib keelt poch
soit konyersi setelah devaluasi dibandingkan sebelum devaluasi. kerugian
transaksi tidak langsung seperti itu.
Bisnis
internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung,
yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negeri
dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi
strategis.Operasi yang dilaksanakan diluar negeri membuat manager keuangan dan
akuntan menghadapai resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi
ketika operasi perusahaan dilaksanakan didalam wilayah satu negara.
Prinsip
pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu negara
ke negara lain karena prinsip-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh
lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Selain itu terdapat pilihan kurs nilai
tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan.Manajer
keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan
pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami pengaruh
perubahan nilai tukar dan tingkat
inflasi merupakan hal penting, memiliki pengetahuan mengenai hukum pajak dan
nilai mata uang untuk usaha yang beroperasi dilebih satu negara.
Opini
Akuntansi
merupakan sumber dari sebuah informasi yang terdapat dalam lembaga keuangan
maupun lembaga non keuangan. Dalam akuntansi terdapat berbagai macam jenis,
salah satunya adalah Akuntansi Internasional. Akuntansi Internasional diajarkan
operasi dan transaksi yang terdapat pada Perusahaan Multinasional (MNC) yang
melintasi batas suatu negara. Dalam bisnis internasional yang dilakukan oleh
Perusahaan Multinasional terdapat berbagai macam hambatan. Untuk menghambat
hambatan tersebut perlu adanya pengendalian nasional terhadap arus modal,
valas, dan investasi asing. Kemajuan teknologi itu sendiri dapat membantu
meningkatnya ekonomi produksi dan distribusi. Akuntansi Internasional juga
memiliki tujuan umum untuk menganalisis perbandingan internasional dan
melakukan pengukuran dan pelaporan akuntansi bagi transaksi bisnis
multinasional Perusahaan Multinasional.
Lairson, Thomas D and D Skidmore., 2003. “The
Political Economy of American Hegemony: 1938-1973”, ins: International
Political Economy: the Struggle for Power and Wealth. Orlando: Harcourt Brace
College Publishers. Ch. 4.
Magdoff, Harry. 1978. “The Multinational Corporation
and Development – A Contradiction?” dalam Imperialism: from the Colonial
Age to the Present. New York: Monthly Preview Press, pp:165-197
0 comments:
Post a Comment