Tuesday, July 1, 2014

Inflasi Naik, Nilai Tukar Melemah



Inflasi yang kelewat tinggi akan membuat biaya produksi barang di Indonesia tinggi juga. Akibatnya, produsen terpaksa meningkatkan harga barangnya.  Kalau barangnya itu adalah ekspor, maka kenaikan harga bisa mengakibatkan permintaan permintaan terhadap barang tersebut dari luar negeri berkurang. Permintaan barang dari luar negeri yang berkurang akan mengakibatkan ekspor kita rendah. Jika ekspor kita rendah, sementara impor kita tinggi, maka kita akan mengalami defisit neraca perdagangan yang bisa berpengaruh negatif terhadap jumlah devisa kita, sekaligus membuat nilai tukar Rupiah melemah. Jika ekspor berkurang dan impor juga berkurang, maka volume perdagangan akan menurun, tetapi masih berada di keseimbangan tertentu. Ini bukan tidak mungkin. Katakanlah konsumsi apel impor kita berkurang, maka impor buah apel pun akan turun. Masalahnya, sebagian besar impor Indonesia berupa bahan baku yang penting untuk industri, sehingga kecenderungan yang terjadi adalah, tak peduli harga barang impor mahal atau murah, Indonesia tetap impor.
Dari uraian diatas, bisa kita simpulkan bahwa kaitan antara nilai tukar dan inflasi terutama terjadi karena adanya impor dan ekspor. Di era globalisasi ini, tak ada satu negara pun yang bisa bertahan tanpa melakukan hubungan perdagangan dengan negara lain, termasuk Indonesia. Baik ekspor maupun impor, keduanya tak terhindarkan. Kita tidak bisa melarang impor sama sekali maupun menghentikan ekspor tanpa alasan. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah mengendalikan ekspor dan impor agar mencapai titik keseimbangan tertentu. Pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga nilai tukar Rupiah, diantaranya agar harga-harga barang di pasar lebih terkendali. Jangan sampai terjadi harga-harga melambung tinggi dan masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan bagi kita sebagai masyarakat awam, alangkah baiknya jika kita memprioritaskan konsumsi barang made in Indonesia daripada barang impor. Barang produksi dalam negeri toh seringkali berkualitas tak kalah dari produk impor.

Sumber

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More