Produksi padi Indonesia untuk tahun 2011 diperkirakan akan
menurun. Menurut Biro Pusat Statistik, produksi padi berdasarkan Angka Ramalan
(ARAM) III diperkirakan turun hingga 1,63 persen atau 1,08 juta ton. Penurunan
juga terjadi pada produksi jagung dan kedelai.
Kementerian Pertanian menyatakan bahwa produktivitas padi
rendah karena petani tidak bisa menggunakan teknologi. Persoalannya tidaklah
sesederhana itu. Jika ditinjau dengan seksama, penyebab penurunan produksi padi
banyak disebabkan oleh “kesalahan pemerintah”. Sebagai pemangku kebijakan,
pemerintah justru banyak memproduksi kebijakan yang merugikan kaum tani,
seperti kebijakan impor beras, pencabutan subsidi pertanian, dan lain-lain.
Impor pangan menyebabkan petani kehilangan akses pasar
mereka. Lemahnya daya dukung pemerintah dalam urusan permodalan dan teknologi
menyebabkan petani tidak bisa bersaing secara bebas dengan produk impor.
Akibatnya, karena ketidakmampuan bersaing itu, petani banyak yang
bertransformasi menjadi kaum urban.
Petani juga tidak bisa mengakses modal. Pemerintah tidak
punya skenario pembiayaan pertanian yang efektif. Penurunan produksi pertanian
juga berkaitan dengan menyusutnya jumlah lahan pertanian. Banyak lahan
pertanian yang berpindah tangan ke swasta dan beralih-fungsi menjadi perkebunan
sawit, kawasan bisnis, dan lain sebagainya. Sementara banyak lahan menganggur
tidak bisa diproduktifkan oleh pemerintah.
Infrastruktur pertanian juga sangat buruk. Sedikitnya 3,21
juta hektare, atau 45% dari total jaringan irigasi di Indonesia, mengalami
kerusakan. Kerusakan irigasi ini berkontribusi pada menurunnya produksi
pertanian. Sementara itu, masih banyak juga lahan pertanian di Indonesia yang
belum tersentuh sistim irigasi yang baik.
Infrastruktur lainnya, seperti waduk dan bendungan, juga
tidak memadai. Pemerintah SBY-Budiono hampir tidak bisa melakukan apa-apa
terhadap infrastruktur ini. Bahkan banyak waduk yang mengalami pengeringan.
Infrastruktur lain yang turut bermasalah adalah jalan desa. Banyak jalan desa
yang mengalami kerusakan parah dan sama sekali tidak tersentuh oleh program
rehabilitasi pemerintah. Padahal, jalan desa sangat membantu petani dalam
proses distribusi hasil pertanian.
0 comments:
Post a Comment