Bab
14
Penyelesaian
Sengketa Ekonomi
Ekonomi juga berbicara behavior atau sifat manusia.
Contoh kasus sengketa pulau China dan Jepang
Jika
berbicara tentang ekonomi mungkin yang terbayang oleh kita adalah kelangkaan
sebagai masalah dasar munculnya ekonomi, produksi yaitu proses menciptakan
nilai guna suatu barang, ataupun jika berbicara lebih ke cakupan lebih luas
(makro) maka yang sering kita dengar ketika berbicara ekonomi adalah inflasi,
produk domestik bruto (PDB), pengangguran, ataupun kemiskinan. tetapi
sebenarnya lebih dari sebuah rumus pendapatan nasional suatu negara, ataupun
keuntungan maksimum sebuah perusahaan, ekonomi berbicara tentang behave atau
sifa alamiah seorang manusia, bagaimana bisa seperti itu?
Dalam
tulisan saya sebelumnya di blog ini "manusia bereaksi terhadap insentif" dipaparkan secara jelas salah satu prinsip
dasar ekonomi ialah bereaksi insentif, lebih jelasnya bisa dibaca sendiri.
berbicara tentang behave atau sifat manusia salah satunya ialah rasa
bersolidaritas antar sesama Secara sederhana, fenomena solidaritas menunjuk
pada suatu situasi keadaan hubungan antar individu atau kelompok yang
didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang
diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Secara sederhana, fenomena
solidaritas menunjuk pada suatu situasi keadaan hubungan antar individu atau
kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut
bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama lalu apa hubunganya sifa manusia
berbentuk solidaritas dengan ekonomi? akan ada jika melihat contoh kasus
sengketa pulau antara China dan Jepang dalam seminggu terakhir ini.
Permasalahan
ini bermula ketika Beijing dan Tokyo mengklaim gugusan pulau di Laut China
Selatan dan ketegangan semakin meningkat sejak Tokyo mengumumkan pihaknya akan
membeli gugusan pulau tersebut dari pemilik swasta Jepang, sebuah tindakan yang
Beijing sebut dengan pelanggaran kedaulatannya. Puncak dari sengketa pulau ini
adalah unjuk rasa dari para masyarakat China menolak semua barang dari jepang,
rasa solidaritas dalam bentuk kecintaan terhadap negara yang menggerakan mereka
untuk melakukan protes, dan benar saja akibat protes anti produk jepang ini
melemahkan perdagangan Jepang karena produk industri otomotif mereka merupakan
seperti Toyota,Honda, Nissan merupaka mitra dagang yang besar untuk China FYI
China adalah mitra dagang terbesar Jepang, nilai perdagangan kedua negara
adalah sekitar 20 persen dari total perdagangan mancanegara Jepang. Lalu pasti
pernah mendengar istilah mengambil kesempatan dalam kesempitan? dalam sengketa
ini korea selatan mengambil keuntungan atas protes anti produk jepang dalam hal
ini monil, karena menurut laporan Hyundai Motor Co laba kuartal ketiga naik 13
persen karena manfaat dari protes anti-Jepang di China. Selain itu krisis Eropa
juga membawa keuntungan karena membuat minicar i10 laku keras. Dalam laporan
resmi yang dipublikasikan Hyundai di Seoul, Korea Selatan, Kamis 25 Oktober,
laba bersih kuartal ketiga naik menjadi 2,17 triliun won atau sekitar Rp19
triliun dari 1,92 triliun (Rp16,6 triliun) pada tahun sebelumnya. Interesting ?
melihat bagaimana sifat alamiah manusia berpengaruh terhadap tindakan
ekonominya?
0 comments:
Post a Comment