Monday, May 27, 2013

Penyelesaian Sengketa Ekonomi



Bab 14
Penyelesaian Sengketa Ekonomi

Ekonomi juga berbicara behavior atau sifat manusia. Contoh kasus sengketa pulau China dan Jepang
Jika berbicara tentang ekonomi mungkin yang terbayang oleh kita adalah kelangkaan sebagai masalah dasar munculnya ekonomi, produksi yaitu proses menciptakan nilai guna suatu barang, ataupun jika berbicara lebih ke cakupan lebih luas (makro) maka yang sering kita dengar ketika berbicara ekonomi adalah inflasi, produk domestik bruto (PDB), pengangguran, ataupun kemiskinan. tetapi sebenarnya lebih dari sebuah rumus pendapatan nasional suatu negara, ataupun keuntungan maksimum sebuah perusahaan, ekonomi berbicara tentang behave atau sifa alamiah seorang manusia, bagaimana bisa seperti itu?

Dalam tulisan saya sebelumnya di blog ini "manusia bereaksi terhadap insentif" dipaparkan secara jelas salah satu prinsip dasar ekonomi ialah bereaksi insentif, lebih jelasnya bisa dibaca sendiri. berbicara tentang behave atau sifat manusia salah satunya ialah rasa bersolidaritas antar sesama Secara sederhana, fenomena solidaritas menunjuk pada suatu situasi keadaan hubungan antar individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Secara sederhana, fenomena solidaritas menunjuk pada suatu situasi keadaan hubungan antar individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama lalu apa hubunganya sifa manusia berbentuk solidaritas dengan ekonomi? akan ada jika melihat contoh kasus sengketa pulau antara China dan Jepang dalam seminggu terakhir ini.

Permasalahan ini bermula ketika Beijing dan Tokyo mengklaim gugusan pulau di Laut China Selatan dan ketegangan semakin meningkat sejak Tokyo mengumumkan pihaknya akan membeli gugusan pulau tersebut dari pemilik swasta Jepang, sebuah tindakan yang Beijing sebut dengan pelanggaran kedaulatannya. Puncak dari sengketa pulau ini adalah unjuk rasa dari para masyarakat China menolak semua barang dari jepang, rasa solidaritas dalam bentuk kecintaan terhadap negara yang menggerakan mereka untuk melakukan protes, dan benar saja akibat protes anti produk jepang ini melemahkan perdagangan Jepang karena produk industri otomotif mereka merupakan seperti Toyota,Honda, Nissan merupaka mitra dagang yang besar untuk China FYI China adalah mitra dagang terbesar Jepang, nilai perdagangan kedua negara adalah sekitar 20 persen dari total perdagangan mancanegara Jepang. Lalu pasti pernah mendengar istilah mengambil kesempatan dalam kesempitan? dalam sengketa ini korea selatan mengambil keuntungan atas protes anti produk jepang dalam hal ini monil, karena menurut laporan Hyundai Motor Co laba kuartal ketiga naik 13 persen karena manfaat dari protes anti-Jepang di China. Selain itu krisis Eropa juga membawa keuntungan karena membuat minicar i10 laku keras. Dalam laporan resmi yang dipublikasikan Hyundai di Seoul, Korea Selatan, Kamis 25 Oktober, laba bersih kuartal ketiga naik menjadi 2,17 triliun won atau sekitar Rp19 triliun dari 1,92 triliun (Rp16,6 triliun) pada tahun sebelumnya. Interesting ? melihat bagaimana sifat alamiah manusia berpengaruh terhadap tindakan ekonominya?

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More